Jumat, 30 November 2012

Seputar kehamilan


22.1.Kehamilan
2.1.1.      Definisi Kehamilan
      Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.(Prawirohardjo, 2009 : 213).
      Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minngu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Saifuddin, 2009).
      Kehamilan dibagi menjadi tiga trimester, yaitu:
a.       Trimester pertama        : 0 sampai 12 minggu
b.      Trimester kedua          : 13 sampai 27minggu
c.       Trimester ketiga          : 28 sampai 40minggu
(Prawirohardjo, 2009 : 213)
      Kehamilan trimester III adalah kehamilan dengan usia 27-40 minggu, masa ini merupakan suatu yang lebih berorientasi pada realitas untuk menjadi orang tua yang menanti kelahiran anak dimana ikatan antara orang tua dan janin yang berkembang pada trimester ini.(JNPKKR, 2009)

2.1.2.      Perubahan Fisiologis Kehamilan Trimester III
1)      Sistem pernafasan
Perubahan sistem pernafasan juga dapat berubah untuk dapat memenuhi kebutuhan O2. Terdapat desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada 32 minggu.  Ibu hamil bernafas 20-25% lebih dalam dari biasanya.
2)      Payudara 
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan pemberian ASI pada laktasi. Hormon yang berpengaruh pada proses laktasi yaitu Estrogen, Progesteron, Somatomamotropin, PIH. Penampakan payudara sebagai berikut :
a)      Payudara menjadi lebih besar
b)      Areola payudara menjadi lebih besar
c)      Glandula montgomery makin tampak,
d)     putting susu semakin menonjol.
e)      Pengeluaran ASI belum berlangsung karena prolaktin belum berfungsi karena hambatan dari PIH untuk Asuhan Kehamilan Normal mengeluarkan ASI.
f)       Setelah persalinan, hambatan prolaktin tidak ada sehingga pembuatan ASI dapat berlangsung.
3)      Sistem pencernaan
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat menyebabkan:
a)      Pengeluaran air liur Asuhan Kehamilan Normal berlebihan (hipersalivasi)
b)      Daerah lambung terasa panas
c)      Terasa mual, pusing terutama dipagi hari (morning sickness)
d)     Muntah (emesis gravidarum)
Progesteron menimbulkan gerakan usus (peristaltik) semakin berkurang sehingga menyebabkan obstipasi
4)      Dinding perut (abdominal wall)
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastik dibawah kulit, maka timbulah striae. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya disebut linea nigra.
5)      Uterus
Ukuran pada kehamilan cukup bulan : 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4000 cc. Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan (40 pekan).


6)      Kontraksi braxton –hicks
Merupakan kontraksi tak terarur rahim dan terjadi tanpa rasa nyeri di sepanjang kehamilan .Kontraksi ini membantu sirkulasi darah plasenta.
7)      Vagina dan vulva
Akibat hipervaskularisasi vagina dan vulva kelihatan lebih merah atau kebiru-biruan. Warna livid pada vagina dan portio serviks disebut tanda Chadwick.
8)      Serviks uteri
Serviks bertambah vaskularisasi dan menjadi lunak (soft) disebut tanda goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus, karena bertambahnya pembuluh darah dan melebar, warnanya menjadi livid, ini disebut tanda Chadwick.
9)      Traktus urinarius
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya Perubahan Fisiologis dan Psikologis pada Wanita HamilPage 22kepala bayi pada hamil tua terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering kencing, desakan tersebut menyebabkan kandung kencing cepat penuh. Persediaan air seni bertambah 69-70%.



10)  Berat badan ibu hamil
Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar ½ kg/minggu. Rustam Mochtar (1998) dan I.G.B. Manuaba (2010)

2.1.3.          Perubahan Psikologis Kehamilan Trimester III
Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Terkadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu.  Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau takut jika janinnya yang dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi janinnya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan janinnya. Seorang ibu mungkin merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada saat persalinan.
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu, ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan akan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga, dan bidan.
Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Keluarga mulai menduga-duga tentang jenis kelamin bayinya, bahkan mungkin telah mempersiapkan sebuah nama untuk bayinya. (Prawirohardjo, 2009)

2.1.4.             Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III
1)      Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yangs serius adalah sakit kepala yang hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan istirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin mengalami pengelihatan kabur dan berbayang . Sakit kepala yang hebat pada saat kehamilam adalah salah satu dari gejala preeklamsi.
2)      Pandangan kabur
Masalah visual bisa menidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual mendadak misalnya pandangan kabur atau berbayang.
3)      Bengkak pada muka,tangan dan kaki
Bengkak bisa menjadi salah satu identifikasi masalah serius pada ibu hamil yaitu pertanda anemia,gagal jantung,ataupun preeklamsi.
4)      Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang hebat menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Hal ini bisa berarti appendicitis, kehamialn ektopik, aborsi, penyakit radang panggul, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, absorbsi plasenta, infeksi saluran kemih atau infekasi lainnya.
5)      Bayi kurang bergerak seperti biasa
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya pada bulan ke -5 atau ke -6,beberapa ibu dapat merasakan gerkan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakan akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam . Gerakan bayi akan lebih jika makn dan minum dengan baik .
6)      Perdarahan pervaginam
Pada awal kehamilan perdarahan yang tidak normal adalah merah, perdarahan banyak, atau perdarahan dengan nyeri (berarti abortus, KET, mola hidatidosa). Pada kehamilan lebih lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah banyak /sedikit dan nyeri (berarti plasenta previa dan solusio plasenta).(Prawirohardjo, 2009)




2.1.5.             Ketidaknyamanan pada Kehamilan Trimester III
1)      Gatal-gatal
Gatal-gatal disebabkan karena hipersensitifitas terhadap antigen plasenta. Dapat di ringankan dengan kompres air dingin dan mandi berendam.
2)   Striae gravidarum
Arteriola gravidarum yang terbuka yang datar atau sedikit meningkat dengan radiasi cabang kapiler yang menyebar.
3)      Oedema pada kehamilan
Peningkatan permeabilitas kapiler dan tekanan dan pembesaran uterus pada vena pelvik ketika duduk atau pada vena cava inferior ketika berbaring. Cara mencegahnya:
a)          Dianjurkan agar jangan banyak berdiri
b)          Apabila berbaring jangan terlentang
c)          Tidak duduk dalam posisi kaki menggantung
d)         Meninggikan kaki ketika tidur
e)          Senam hamil yang teratur
f)           Pemasukan cairan harus tetap banyak (6-8 gelas sehari).        
4)      Sakit kepala
Disebabkan oleh kontraksi otot, keletihan. Cara meringankan/mencegah : Biofeedback, tekhnik relaksasi, memassage leher dan otot bahu, penggunaan kompres panas atau es pada leher, istirahat dan mandi air hangat.
5)      Nafas sesak
Peningkatan kadar progesteron yang berpengaruh secara langsung pada pusat pernafasan untuk menurunkan kadar CO2,  serta meningkatkan kadar O2. Meningkatkan aktifitas metabolik menyebabkan peningkatan kadar CO2, hyperventilasi yang lebih ringan. Dapat juga di sebabkan karena uterus membesar dan menekan pada diafragma
6)      Perut kembung
Penekanan dari uterus yang membesar terhadap usus besar.
7)      Nyeri ligamentum rotundum
Hypertropy dan peregangan ligament selama kehamilan. Dan juga karena adanya tekanan dari uterus pada ligamentum.
8)      Sakit punggung atas dan bawah
Terjadi karena kurvatur dan vertebra lumbosacral yang meningkat saat uterus membesar, berlatihlah dengan cara mengangkat panggul, hindari ketidaknyamanan karena pekerjaan, dan hindari pemakaian sepatu hak tinggi.
9)      Keputihan
Menyebabkan peningkatan produksi lendir dan kelenjar endoservikal sebagai akibat dari peningkatan kadar estrogen. Cara meringankan/mencegah : tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun dan menghindari pakaian dalam yang terbuat dari nylon. Ganti pakaian dalam apabila terasa lembab atau basah
10)  Varices pada vulva / vagina
Dapat diatasi dengan meninggikan kaki sewaktu berbaring dan duduk. Berbaring dengan posisi kaki ditinggikan +  900,  hindari berdiri atau duduk terlalu lama.
11)  Konstipasi
Terjadi karena peningkatan kadar progesteron yang menyebabkan peristaltik usus menjadi lambat. Hal ini dapat dicegah dengan intake cairan dan makan makanan yang berserat serta membiasakan buang air besar secara teratur.
12)  Haemoroid
Hal ini disebabkan oleh konstipasi akibat tekanan yang meningkat dan uterus gravid terhadap vena hemorroid.Konstipasi dapat dihindari dengan makan makanan berserat.

2.1.6.             Definisi Antenatal Care (ANC)
Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan, kesehatan obstetric untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan. (Prawihardjo,2009 : 278)
Antenatal care adalah pengawasan sebelumpersalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janain dalam rahim. (Manuaba, 2010 : 110)

2.1.7.             Tujuan Pemeriksaan ANC
1)      Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.
2)      Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,mental dan social ibu dan janin.
3)      Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4)      Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun janinnya dengan trauma seminimal mungkin.
5)      Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian asi eksklusif.
6)      Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.


Pelayanan / asuhan standar minimal termasuk “ 7T ” yaitu:
Dalam Ante Natal Care yang menjadi pelayanan atau asuhan standar minimal termasuk “ 7 T ”, yaitu :
·                Timbang berat badan.
Nilai gizi ibu hamil dapat ditentukan dengan bertambahnya berat badan sekitar 6,5 sampai 15 kg dan tidak boleh lebih dari 15 kg selama hamil.
·                Tekanan darah diukur.
Tekanan darah normal pada ibu hamil ialah 120/80 – 140/90 mmHg
·                Tinggi fundus uteri diukur
Untuk memantau tumbuh kembang janin.
a.              Usia kehamilan 12 minggu teraba ballotement diatas simfisis pubis.
b.             Usia kehamilan 16 minggu di tengah, antara simfisis pubis dan umbilikus.
c.              Usia kehamilan 20 minggu = 20 cm dan bertambah kurang – lebih 1 cm setiap minggunya.
·                Tetanus Toxoid ( pemberian imunisasi ).

Tabel 2.1
Imunisasi TT
Antigen
Interval(selang waktu minimal)
Lama perlindungan
% perlindungan
TT 1
Pada kunjungan antenatal pertama
_
_
TT 2
4 minggu setelah TT 1
3 tahun*
80
TT 3
6 bulan setelah TT 2
5 tahun
95
TT 4
1 Tahun setelah TT 3
10 tahun
99
TT 5
1 Tahun setelah TT 4
Seumur hidup
99
* artinya dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan terlindung dari Tetanus Neonatorum

·                Tablet zat besi diberikan.
Dimulai dengan memberikan satu tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang.
·                Test terhadap penyakit menular seksual.
·                Temu wicara dalam persiapan rujukan.
(Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Saifuddin, 2009 : 90)



2.1.8.             Kebijakan Kunjungan ANC
Kunjungan Antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu :
1.      Satu kali kunjungan antenatalhingga usia kehamilan28 minggu
2.      Satu kali kunjungan antenatalselama usia kehamilan28 – 36 minggu
3.      Dua kali kunjungan antenatalpada usia kehamilandiatas  36 minggu
(Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, 2009 : 279)

2.1.9.             Cara Pemeriksaan Kehamilan
1)   Anamnesa
Terdiri dari informasi biodata, riwayat kehamilan sekarang, riwayat kehamilan yang lalu, riwayat kesehatan dan penyakit yag diderita, riwayat sosial ekonomi.
2)   Inspeksi dan pemeriksaan fisik diagnosis.
Pemeriksaan seluruh tubuh secara baik, seperti suhu badan, nadi pernafasan tekanan darah, berat badan, tinggi badan, muka (oedema atau tidak), mulut dan gigi (caries atau tidak), tiroid, tulang belakang atau punggung (skoliosis atau tidak), payudara, abdomen, ekstremitas.
3)   Palpasi.
Palpasi perut untuk menentukan besar dan konsistensi rahim, bagian – bagian janin, letak janin, presentasi, gerakan janin, kontraksi rahim, palpasi yang sering dilakukan yaitu menurut leopold :
Leopold I     :  Untuk menentukan TFU, sehingga perkiraan umur kelahiran dapat disesuaikan dengan HPHT dan untuk mengetahui bagian janin yang terletak di fundus uteri.
Leopold II    : Untuk menetapkan bagian janin yang terletak di bagian samping perut ibu.
Leopold III  :  Untuk mengetahui bagian terendah janin yang terdapat di atas symfisis pubis.
Leopold IV  :  Untuk menetapkan bagian janin yang masuk ke PAP bila telah melampaui lingkaran terbesarnya maka tangan pemeriksa divergen, sedangkan lingkaran terbesarnya belum masuk PAP maka tangan pemeriksa konvergen.
4)   Auskultasi.
Digunakan stetoskop monoral dan dopler untuk mendengarkan denyut jantung janin. Punctum Maksimum denyut jantung janin ditetapkan sekitar skapula. Jumlah denyut jantung janin normal sekitar 120 sampai 160 kali per menit.
5)   Perkusi
Tidak begitu banyak artinya, kecuali bila ada sesuatu indikasi
                              (Sinopsis Obstetri, Mochtar Rustam,1998 : 48)